
Saya NAk JAdi CMNi sebenarnya ^_____^
Khadijah dan Aisyah, Kedua perempuan terhormat itu bergantian mengisi
kehidupan Rasulullah pada dua fasa kenabian yang berbeza. Tapi cinta
Rasulullah pada keduanya berbeza. Jika Rasulullah SAW ditanya siapa
isteri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika
ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu
Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeza, tapi
keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.
Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan
cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi hingga beliau berkata,
“siapa lagi yang dapat menggantikan Khadijah?”, sepeniggal isterinya
wafat. Bestnye macam ni kan <3 <3 <3
Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama
tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu
padanya.
Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan,
dan kematangan dini. Inilah gabungan pesona-pesona yang kemudian
melahirkan syahwat. Sebagaimana Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat
menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”
Itulah pesona kematangan. Pernikahan dan rumah tangga yang memesona
merupakan perpaduan dari dua atau lebih kepribadian yang juga memesona.
Dan pesona itu sejati, bukan dari katampanan, kecantikan, atau kekayaan
semata, tetapi dari kematangan kepribadian. Kepribadian yang matang itu
kuat tapi meneduhkan. Di sinilah seseorang dapat mengatakan, “rumahku
surgaku”. Ketika sedang berada di dalamnya, ia menjadi sumber energi
untuk berkarya di luar. Ketika berada di luarnya, selalu ada kerinduan
untuk kembali.
No comments:
Post a Comment